Jakarta, inventori – Partisipasi TNI AD dalam pameran industri pertahanan Indo Defence 2018 Expo & Forum, sebagai bagian strategi Transfer of Knowledge (TOK) teknologi Alutsista modern dalam mendukung pembangunan kekuatan TNI AD.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasubdisiptek Kolonel Czi Burlian Syafei ketika dijumpai di Stand TNI AD, Hall B2 JIE PRJ Kemayoran, Kamis (8/11/2018).
Tahun ini, TNI AD memamerkan berbagai Prototype sistem pendukung dari berbagai jenis Alutsista, diantaranya Broadband Network dan Battle Management System, Mekatronika Mortir 81 MM, Sonar ROV, Remote Control Weapon System (RCWS) dan Rompi Taktis Simulasi Lapangan.
Selain itu, Dislitbang juga menampilkan hasil penelitian energi listrik terbarukan dengan metode Magnet Bendini, Senjata Mesin Multi Laras, Senjata Model SO Kal 5,56 mm dan Protoype Senjata Dopper.
“Yang kita tampilkan memang terlihat sederhana dibanding dengan berbagai Alutsista dari Industri Pertahanan Dalam maupun Luar Negeri, namun sesungguhnya ini memberikan alternatif jenis sistem yang dibutuhkan dilapangan,” ujar Burlian.
“Lagi pula, konsep desainnya merupakan hasil dari kajian dan penelitian TNI AD, atau dapat dikatakan sertamerta,” sambungnya.
Menurut Burlian, sebagai lembaga Litbang TNI AD, Dislitbangad senantiasa melakukan improvisasi tekhnologi dalam produk Litbang yang mereka kembangkan.
“Improvisasinya, ya dengan memasukan teknologi kekinian seperti digitalisasi, sistem komputerisasi yang dipadukan dengan GPS ataupun teknologi lainnya. Bahkan saat ini kita sedang mengembangkan RADAR Surveilance Arhanud”, terangnya.
” Itu semua kita lakukan karena adanya kebutuhan operasional yang mungkin terakomidir oleh mitra industri, sementara kandungan teknologinya ada,’’ tegas Burlian.
Lebih lanjut juga disampaikan bahwa upaya ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban Litbang TNI kepada Kasad Jenderal TNI Mulyono bahwa Litbang TNI AD memberikan peran strategis dan jembatan solusi yang dihadapi institusi.
” Makanya, keberadaan pameran seperti ini sangat bermanfaat bagi kita dalam rangka proses Transfer of Knowledge sesuai teknologi kekinian,’’ pungkasnya
Sementara itu, Kabagjianiptek Subdis Dislitbangad Letkol Inf Edi Sujarwoko (Wakil Koordinator stand TNI AD) menyampaikan bahwa salah satu yang dikembangkan TNI AD adalah teknologi robotika yang mengarah kepada penerapan konsep Nirawak.
Menurutnya teknologi ini sudah menjadi tuntutan operasional guna mendukung pencapaian tugas pokok dengan meminimalisasi resiko korban.
” Salah satunya Sonar ROV yang berfungsi sebagai scout untuk mendeteksi posisi dari barang yang dicurigai dalam satu ruangan dengan platform robot kendaraan” terang Edi.
(Minggus)
(Dispenad)