
DUMAI, inventori.co.id – Majelis Persekutuan Pemuda Melayu Serumpun (MPMS) bersama sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi damai di depan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai pada Senin (20/10/2025).
Aksi yang berlangsung tertib dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB ini membawa satu tuntutan utama, yakni mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto agar segera menginstruksikan rebuilding Kilang Pertamina RU II Dumai dan menetapkannya sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Koordinator Aksi yang juga Ketua Umum MPMS, Agoes S. Alam menyatakan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap keselamatan masyarakat Dumai dan keberlangsungan energi nasional.
Aksi damai ini dilatarbelakangi kekhawatiran atas kondisi kilang yang dinilai sudah tua, rawan insiden, serta berpotensi mengancam pasokan minyak di lima provinsi Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Dalam pernyataan sikap resminya, MPMS menyampaikan lima poin krusial. Selain desakan kepada Presiden Prabowo untuk memprioritaskan pembangunan kembali, MPMS juga mendesak langkah konkret dari jajaran terkait.
“Kami tidak ingin ada penundaan atau alasan teknis yang berpotensi mengorbankan keselamatan warga Dumai dan menyebabkan kelangkaan minyak di lima provinsi ujung utara Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau,” ucap Agoes S. Alam di lokasi aksi.
Poin-poin utama desakan MPMS meliputi:
- Mendesak Presiden Prabowo Subianto agar menginstruksikan jajarannya memprioritaskan rebuilding Kilang Pertamina RU II Dumai sebagai Proyek Strategis Nasional.
- Mendesak Kementerian ESDM dan CEO Danantara untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap aspek keselamatan dan kelayakan operasional Kilang Pertamina RU II Dumai.
- Menolak segala bentuk penundaan atau alasan yang dapat mengorbankan keselamatan masyarakat dan kelangkaan energi di wilayah Sumbagut.
MPMS juga menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan publik dalam setiap proyek kilang. Mereka mendorong pemerintah pusat, daerah, dan manajemen PT. Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai untuk melibatkan masyarakat Dumai dalam proses pengawasan dan komunikasi publik.
“Kami meminta masyarakat Dumai dilibatkan. Isu kilang ini adalah isu keselamatan, isu energi, dan isu masa depan bangsa. MPMS berkomitmen akan terus mengawal isu ini secara damai, konstitusional, dan beradab sampai langkah nyata diambil oleh Pemerintah pusat,” pungkas Agoes.
Aksi yang melibatkan ratusan massa ini berjalan lancar dan tertib, diakhiri dengan seruan lantang, “Selamatkan Dumai! Rebuild RU II Sekarang!”
Sementara itu, di tengah aksi damai tersebut, perwakilan dari PT Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai sempat menemui massa aksi. Meskipun demikian, publik menunggu langkah cepat dari pemerintah untuk mengatasi kekhawatiran keselamatan kilang dan menjamin stabilitas energi di Sumbagut.