
BEKASI, inventori.co.id – PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) bersama Hyundai Motor Company (HMC) mengambil langkah signifikan dalam komitmen keberlanjutan global mereka.
Melalui inisiatif global ‘Hyundai Continue’, Hyundai meresmikan Fasilitas Produksi Daur Ulang Pelet Plastik yang berlokasi di Hyundai Wanajaya Waste Recycling Center (WRC), Kabupaten Bekasi.
Peresmian fasilitas ini merupakan tonggak penting yang memperluas peran Hyundai Wanajaya WRC—yang sebelumnya fokus pada daur ulang sampah dan pemberdayaan—menjadi pusat yang mendorong ekonomi sirkular sejati.
Fasilitas baru ini akan mengolah sampah plastik menjadi pelet plastik bernilai ekonomi tinggi, menciptakan pendapatan tambahan sekaligus mengurangi polusi lingkungan.
Tonggak Ekonomi Sirkular Berbasis Komunitas
Acara peresmian dihadiri oleh Presiden Direktur HMMI, Hyunchul Bang; Country Director Gugah Nurani Indonesia (GNI), Mathilda Antoinette Buisan, serta didukung penuh oleh pemerintah daerah, termasuk Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Bupati Kabupaten Bekasi, Ade Kuswara Kunang.
Presiden Direktur HMMI, Hyunchul Bang, menyampaikan bahwa fasilitas ini adalah implementasi nyata dari filosofi global Hyundai, Progress for Humanity.
“Hari ini, kami melanjutkan langkah bermakna dalam komitmen bersama untuk melindungi lingkungan, memberdayakan masyarakat, dan membangun masa depan berkelanjutan bagi Indonesia,” ungkap Hyunchul Bang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/10/2025).
“Dengan mengubah sampah plastik menjadi pelet yang bernilai, kami menciptakan model ekonomi sirkular yang sesungguhnya—di mana sampah menjadi sumber daya, dan masyarakat memperoleh peluang ekonomi baru,” sambungnya.
Dukungan Kuat dari Pemerintah Daerah
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari pemerintah daerah, yang melihatnya sebagai solusi konkret untuk menyeimbangkan pertumbuhan industri dengan kelestarian lingkungan di Kabupaten Bekasi, salah satu pusat industri terbesar di Asia Tenggara.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan apresiasinya. “Inisiatif pihak industri dalam mengelola dan memanfaatkan sampah plastik yang bisa dijual kembali sambil menjaga lingkungan seperti yang dilakukan Hyundai perlu diapresiasi. Semoga langkah ini juga diikuti oleh banyak pabrik lainnya di Jawa Barat,” ujar Dedi Mulyadi.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Bekasi, Ade Kuswara Kunang menekankan aspek edukasi dan pemberdayaan.
“Hyundai Waste Recycling Center menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga soal edukasi, pemberdayaan, dan kemandirian ekonomi masyarakat. Inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu menghadirkan solusi berkelanjutan dari tingkat komunitas,” paparnya.
Model Pengelolaan Koperasi dan Edukasi Daur Ulang
Keunikan dari fasilitas ini adalah model pengelolaannya yang berbasis komunitas. Bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat Gugah Nurani Indonesia (GNI), operasional WRC dan fasilitas pelet plastik akan dijalankan oleh koperasi multi-pihak lokal.
Model pengelolaan koperasi ini bertujuan untuk:
- Menciptakan Peluang Ekonomi Baru bagi masyarakat sekitar.
- Meningkatkan Kesadaran Lingkungan dan partisipasi aktif masyarakat.
- Memperkuat Kemitraan antara industri, pemerintah, dan warga setempat.
Selain menjadi pusat produksi, fasilitas ini juga difungsikan sebagai pusat edukasi daur ulang bagi operator bank sampah, warga, dan pelajar. Hyundai meyakini bahwa keberlanjutan adalah janji bagi generasi mendatang, dan langkah ini menegaskan kembali perannya sebagai perusahaan pionir kendaraan listrik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar pabrik.