HO CHI MINH CITY, inventori.co.id – Maskapai penerbangan nasional Korea Selatan, Korean Air secara strategis menempatkan Vietnam sebagai pasar terbesarnya di Asia Tenggara.
Penegasan ini didasarkan pada jumlah destinasi, volume penumpang, dan tonase kargo yang melampaui negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam jaringannya.
Data terbaru menunjukkan pertumbuhan kuat, memperkuat komitmen Korean Air untuk menjadi jembatan utama yang menghubungkan Vietnam dengan pasar global, khususnya Amerika Utara dan Jepang, melalui hub utamanya di Seoul Incheon.
Dominasi Rute Penumpang: 5 Kota dan Pertumbuhan 4%
Korean Air kini melayani lima destinasi di Vietnam—lebih banyak dari negara lain di Asia Tenggara. Lima kota tersebut adalah Ho Chi Minh City, Hanoi, Danang, Cam Ranh (Nha Trang), dan Phu Quoc. Jaringan ini merupakan hasil pembangunan kembali pasca-pandemi yang agresif, termasuk pembukaan rute baru ke Phu Quoc pada akhir 2023.
Pada paruh pertama 2025, Korean Air mencatat kenaikan jumlah penumpang sebesar 4% secara tahunan, mengangkut total 374.788 penumpang antara Korea dan Vietnam.
Menariknya, meskipun rute Ho Chi Minh City – Seoul Incheon tetap tersibuk, rute dengan pertumbuhan tercepat justru adalah Phu Quoc – Seoul Incheon dan Cam Ranh – Seoul Incheon, menyoroti melonjaknya minat pada destinasi liburan.
“Vietnam adalah salah satu pasar kami yang paling dinamis dan sukses di Asia Tenggara, dengan perpaduan pelancong untuk tujuan rekreasi, bisnis, dan koneksi ke luar Seoul,” ujar Vietnam Country Manager Korean Air, Kyoung Hee Kang melalui pernyataan tertulisnya, Rabu (15/10/2025).
Geliat Kargo: Hanoi, ‘Hub’ Ekspor Terbesar Asia Tenggara
Tidak hanya penumpang, bisnis kargo Korean Air di Vietnam juga mencatat rekor signifikan. Stasiun Hanoi diakui sebagai operasi freighter (pesawat kargo) terbesar maskapai di Asia Tenggara, dengan 11 frekuensi mingguan yang pada tahun 2024 mengangkut sekitar 50.000 ton kargo ekspor.
Sementara itu, Ho Chi Minh City melayani tiga frekuensi freighter mingguan, didukung kapasitas dari pesawat penumpang, menangani sekitar 16.000 ton kargo ekspor tahun lalu.
Komoditas ekspor utama dari Vietnam adalah barang bernilai tinggi seperti semikonduktor, ponsel, dan komponen elektronik. Korean Air juga proaktif mengembangkan permintaan baru di sektor yang sedang tren, seperti e-commerce dan komponen untuk industri energi terbarukan, termasuk sel surya.
Konteks Pasar Strategis: Vietnam sebagai Mitra Utama Korea Selatan
Posisi dominan Korean Air mencerminkan hubungan bilateral yang kuat.
- Pariwisata: Korea Selatan adalah sumber terbesar kedua kedatangan internasional ke Vietnam, menyumbang 3,2 juta dari total 15,4 juta kedatangan dalam sembilan bulan pertama 2025.
- Investasi: Korea Selatan juga merupakan salah satu sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar bagi Vietnam, menurut Kementerian Keuangan Vietnam.
Dengan jaringan globalnya, Korean Air menjadikan Seoul Incheon sebagai gerbang penting bagi penumpang dari Vietnam yang ingin melanjutkan perjalanan ke Amerika Utara dan Jepang. Maskapai ini memanfaatkan joint venture trans-Pasifik dengan Delta Air Lines untuk menyediakan akses ke lebih dari 290 kota di luar 15 gerbang AS, serta melayani 14 kota di Jepang.
“Fokus kami adalah terus menyediakan layanan yang andal, berkualitas tinggi untuk penumpang dan klien kargo kami, serta memperkuat konektivitas Vietnam dengan seluruh dunia melalui hub Incheon kami,” tutup Kyoung Hee Kang sembari menegaskan komitmen Korean Air dalam mendukung Vietnam sebagai pusat regional terkemuka untuk perjalanan dan perdagangan.