Bitcoin Gila-gilaan Tembus USD125.000: Ini Rahasia Kekebalan Kripto dari Drama Shutdown AS

0
Ilustrasi. /Foto: Freepik/jcomp

JAKARTA, inventori.co.id – Bitcoin kembali menggebrak pasar finansial global. Di tengah hiruk-pikuk penutupan (shutdown) pemerintahan federal Amerika Serikat yang memasuki minggu kedua, harga aset digital terbesar ini justru melonjak tajam.

Pada Minggu (6/10/2025), Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru (ATH) dengan menembus level USD125.000, menandai kenaikan mingguan lebih dari 10% dan menegaskan statusnya sebagai aset yang tangguh di tengah ketidakpastian politik.

Reli spektakuler ini tak lepas dari derasnya aliran dana institusional yang masuk melalui instrumen ETF Bitcoin spot AS.

Banjir Dana ETF dan Sentimen “No Data, No Problem”

Menurut analis Reku, Fahmi Almuttaqin, lonjakan harga ini digerakkan oleh akumulasi masif dari investor tradisional.

“Dalam tiga hari perdagangan pertama di bulan Oktober (1-3 Oktober), tercatat arus masuk bersih (net inflow) ke ETF Bitcoin spot mencapai lebih dari USD2,28 miliar, setara dengan rata-rata harian lebih dari USD762 juta dari investor AS. Ini menunjukkan permintaan institusional yang sangat kuat,” jelas Fahmi dalam keterangan persnya, Senin (6/10/2025).

Menariknya, kekuatan pasar ini muncul saat data-data ekonomi resmi AS tertunda rilis akibat shutdown. Kondisi ini, menurut Fahmi, justru memicu sentimen positif di kalangan investor, yang diistilahkan sebagai narasi “no data, no problem“.

“Sebagian investor melihat shutdown ini sebagai pemicu impuls likuiditas positif. Penundaan data makro dapat memperkuat peluang The Fed untuk mempertahankan atau bahkan melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter di sisa tahun ini, yang secara historis menguntungkan aset berisiko seperti kripto,” tuturnya.

Optimisme Lintas Pasar: Saham Teknologi Ikut Rekor

Fenomena optimisme ini tidak hanya terjadi di pasar kripto. Pasar saham AS juga mencatat kinerja impresif, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak menanjak, masing-masing naik 1,1% dan 1,3% dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini terjadi di tengah antisipasi dimulainya musim laporan keuangan kuartal III (Q3) dari perusahaan-perusahaan besar seperti PepsiCo dan Delta Air Lines.

Fahmi menilai, kenaikan cross-asset ini mencerminkan keyakinan pasar bahwa kebuntuan anggaran di Washington tidak akan berlangsung lama atau menimbulkan risiko ekonomi sistemik.

Potensi dan Risiko: Target USD165.000 dan Ancaman Koreksi

Proyeksi kenaikan Bitcoin bahkan diperkuat oleh analisis dari lembaga keuangan raksasa. “Analisis terbaru JPMorgan memprediksi Bitcoin masih memiliki ruang untuk reli lanjutan sekitar 40% menuju USD165.000,” ungkap Fahmi.

“Proyeksi ini didasarkan pada perbandingan volatilitas Bitcoin yang disesuaikan (volatility-adjusted basis) terhadap emas, yang menunjukkan Bitcoin saat ini masih undervalued,” sambungnya.

Namun, Fahmi turut mengingatkan investor akan risiko yang mengintai di balik reli agresif ini.

“Kekuatan pasar yang terlepas dari rilis data ekonomi resmi menciptakan risiko mispricing atau pasar yang terlalu optimistis. Jika aliran dana ETF melambat, atau jika data pekerjaan/inflasi yang tertunda nanti menunjukkan pelemahan tajam, aksi profit taking bisa meningkat secara tajam,” tegasnya.

Dalam skenario risk-off akibat shutdown berkepanjangan atau kenaikan inflasi tak terduga, level support psikologis di USD100.000 akan menjadi harga yang krusial bagi Bitcoin.

Strategi Investasi di Tengah Reli: Diversifikasi dan Rebalancing

Di tengah volatilitas pasar yang tinggi, investor disarankan untuk menerapkan strategi investasi yang cermat.

“Diversifikasi tetap menjadi kunci. Investor pemula dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi tidak hanya pada satu aset kripto, tetapi juga pada saham-saham AS berpotensi pertumbuhan tinggi, terutama menjelang laporan Q3. Kinerja keuangan positif dari perusahaan sektor strategis dapat menjadi penyangga optimisme pasar,” saran Fahmi.

Untuk memudahkan diversifikasi dan menjaga alokasi investasi tetap optimal sesuai kondisi pasar, investor dapat memanfaatkan fitur seperti Packs di platform investasi yang menawarkan kemudahan untuk berinvestasi pada beberapa crypto blue chip dan ETF Saham AS terbaik dalam sekali transaksi, lengkap dengan sistem Rebalancing otomatis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here