
JAKARTA, inventori.co.id – Di tengah gempuran merek besar di industri dekorasi rumah, sebuah usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Jawa Barat membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk sukses. Adalah Krav Ideas, brand home & living yang dirintis sejak 2020 oleh anak muda bernama Dani Nur Rohmat, yang kini dikenal berkat produk perlengkapan tidur berkualitas dan desain orisinal.
Berawal dari keresahan pribadi akan sulitnya menemukan perlengkapan tidur yang nyaman namun tetap terjangkau, Dani mengolah kreativitas dan keterampilan menjahit sang ibu menjadi sebuah usaha. Dari mesin jahit lama di rumah, lahirlah produk pertama berupa sprei, sarung bantal, hingga taplak meja. Kini, Krav Ideas telah berkembang dengan ribuan pelanggan tetap dan jaringan produksi yang lebih profesional.
Menjahit Mimpi dari Keterbatasan
Kisah Krav Ideas bukan hanya tentang bisnis, tapi juga tentang bagaimana ide sederhana bisa menjelma menjadi peluang. Di awal perjalanan, Dani menghadapi keterbatasan modal, minim sumber daya manusia, hingga ketatnya persaingan dengan merek besar. Namun, justru keterampilan menjahit sang ibu menjadi modal berharga yang menggerakkan langkah awal Krav Ideas.
“Banyak orang melihat Krav Ideas sekarang sudah stabil, tapi mereka tidak tahu bagaimana awalnya. Modal minim, penjualan sepi, dan SDM terbatas adalah tantangan nyata. Tapi dorongan dari ibu membuat saya tetap berusaha,” ungkap Dani dalam siaran pers Shopee, Jumat (3/10/2025).
Kini, Krav Ideas sudah bekerja sama dengan pemasok lokal terpercaya, menghadirkan desain unik, dan memperkuat identitas brand lewat kemasan autentik. Strategi ini bukan hanya menjaga kualitas, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen.
Transformasi Digital Jadi Titik Balik
Seperti banyak UMKM lain, Dani sempat mencoba jalur penjualan konvensional. Namun pada 2020, ia mulai fokus berjualan online. Langkah ini menjadi titik balik yang memperluas jangkauan Krav Ideas. Melalui pemanfaatan ekosistem digital, produk yang dulunya hanya dipasarkan secara lokal kini dapat menjangkau konsumen di berbagai kota, bahkan hingga Malaysia melalui program ekspor.
Partisipasi dalam kampanye belanja daring juga memacu pertumbuhan signifikan. Data menunjukkan, pesanan Krav Ideas meningkat hingga dua kali lipat setiap tahunnya. Lonjakan permintaan khususnya terjadi pada momen belanja besar seperti Ramadan. Untuk mengimbanginya, Dani bahkan harus menambah tenaga kerja dan membagi produksi ke dalam dua shift.
Lebih dari Sekadar Produk
Bagi Dani, Krav Ideas bukan hanya tentang angka penjualan. Dia menganggap produknya sebagai sarana memberi kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu ulasan pelanggan yang menuliskan, “Tidur langsung nyamannn banget setelah pakai ini. What a comfy blanket!” menjadi bukti sederhana bahwa usaha kecilnya memberi dampak nyata.
Selain fokus pada kualitas produk, Dani juga memanfaatkan interaksi digital seperti siaran langsung (live shopping) dan program afiliasi untuk menjaga kedekatan dengan konsumen. Strategi ini membuat brand lokal bisa bersaing di tengah derasnya arus globalisasi.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Dani menegaskan bahwa usia muda bukan halangan untuk memulai. Dia mendirikan Krav Ideas di usia 25 tahun dengan modal terbatas, tetapi keberanian mengambil peluang membuatnya mampu bertahan dan berkembang.
“Masih muda bukan alasan untuk menunda. Justru di usia muda, energi kita sedang besar-besarnya untuk mencoba,” kata Dani.
Krav Ideas kini menjadi contoh nyata bagaimana UMKM lokal bisa naik kelas lewat kombinasi kreativitas, ketekunan, dan pemanfaatan teknologi digital.