Jakarta, inventori.co.id – Sebagai upaya menumbuhkan sektor energi bersih di tanah air, PT Pertamina (Persero) menggelontorkan dana 8,3 miliar dolar AS dari belanja modal atau capital expenditure perusahaan. Anggaran tersebut setara 9,0 persen dari aset belanja modal perusahaan periode 2020-2024 mendatang yang kisarannya senilai 92 miliar dolar AS.
Menurut Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Iman Rachman, mengatakan program energi baru terbarukan (EBT) yang dicanangkan Pertamina akan mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun kedepan.
“Dari sisi bauran, energi baru terbarukan kami dari 2019 yang terdiri dari 13 persen akan meningkat menjadi 17 persen pada 2030,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis (4/11).
Imam menyampaikan pihaknya telah mengembangkan delapan inisiatif strategis untuk memperluas portofolio energi bersih yang meliputi optimalisasi potensi dan peningkatan kapasitas energi panas bumi, pemanfaatan hidrogen hijau yang akan menggunakan listrik dari lapangan panas bumi perusahaan dengan total potensi 8.600 kilogram hidrogen per hari.
Pertamina juga turut serta dalam perusahaan patungan Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama tiga BUMN lainnya yang akan mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik, termasuk bisnis swapping dan charging.
Selain itu, perseroan juga sedang dalam proses membangun green refinery dan mengembangkan bioenergi yang terdiri dari biomassa maupun biogas, bio blending gasoil dan gasoline, serta memproduksi bio-crude oil dari alga dan etanol.
Keseluruhan proyek tersebut akan siap beroperasi mulai 2025 hingga 2026 mendatang.
“Sebagai perusahaan migas, kami berupaya mengurangi jejak karbon yang ada dengan menerapkan carbon capture, carbon utilization, and storage dalam meningkatkan produksi di beberapa lapangan migas yang ada,” terang Imam.
Pertamina juga menjalankan inisiatif energi hijau lainnya, seperti meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga matahari, angin, dan air.
Menurut Iman, salah satu cara paling efektif yang dilakukan Pertamina untuk meningkatkan perannya dalam pertumbuhan energi bersih dalam bauran energi adalah membangun kolaborasi berbagai pihak secara global dengan target yang mengikat dan perencanaan transisi yang tegas.
“Kami berkomitmen kuat untuk melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan dari COP26 sejalan dengan transisi energi yang sedang dijalankan oleh perusahaan,” tegasnya.(NUB)