Makasar, direktori.co.id – Usai melakukan proses perjanjian, jajaran direksi PT PLN (Persero) melakukan kunjungan langsung ke salah satu industri smelter, PT Huadi Nickel-Alloy (PT. HNI) yang terletak di Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (4/11). Kunjungan dilakukan untuk memastikan kesiapan pasokan listrik PLN ke salah satu industri smelter terbesar di daerah tersebut.
Nota kesepahaman antara PT PLN, selaku holder BUMN dalam bidang kelistrikan dengan PT HNI yaitu penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) daya 100 Mega Volt Ampere (MVA) dan Memorandum of Understanding (MoU) daya 1.000 MVA antara PLN dengan PT HNI.
Di dalam kunjungan lapangan, Turut hadir Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril serta Direktur Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (SulMaPaNa), Syamsul Huda.
Bob Saril menyampaikan PLN berperan dalam melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal (reliability), berkualitas (quality) dan harga yang kompetitif (price).
Menindaklanjuti penandatanganan SPJBTL dan MoU dengan PT HNI (30/10) di Jakarta, PLN berkomitmen menyediakan pasokan listrik yang handal bagi pelanggan tegangan tinggi untuk mendukung kemajuan perekonomian bangsa.
“PLN menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan pelanggan yang telah menggunakan listrik PLN. Oleh karena itu, PLN berkomitmen untuk memberikan kualitas layanan listrik terbaik kepada pelanggan, khususnya di sektor industri smelter yang kini menjadi primadona di Indonesia,” ucapnya.
Syamsul Huda tak lupa mengapresiasi kesigapan petugas PLN di lapangan yang melayani pelanggan.
“Masih banyak potensi pelanggan yang harus kita tangkap, oleh karena itu tingkatkan kesigapan dalam melayani permintaan pelanggan,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Huady Nickel-Alloy Indonesia Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas kepastian layanan, komunikasi yang baik serta pasokan listrik yang diberikan PLN.
Jos berharap PLN akan terus mengakomodir kebutuhan listrik PT HNI ke depannya.
“Kami berencana menambah daya dari listrik PLN sebesar 100 MVA pada tahun 2023 dan 1.000 MVA 5 tahun ke depan, semoga kerjasama dan komunikasi yang baik ini dapat terus berlanjut ke depannya,” pungkas Jos.
Saat ini terdapat potensi pelanggan tegangan tinggi sebesar 3.631 MVA di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Saat ini daya terpasang di PT HNI adalah sebesar 210 MVA. PT HNI rata-rata membutuhkan pasokan listrik 105 Giga Watt Hour (GWh) per bulannya atau 1,26 Tera Watt Hour (TWh) per tahun. (Ver)