Saturday, March 29, 2025
HomeEkonomiPLN Catat Terjadi Lonjakan Pelanggan Listrik Subsidi dan Non Subsidi

PLN Catat Terjadi Lonjakan Pelanggan Listrik Subsidi dan Non Subsidi

Jakarta, inventori.co.id – Tingkat konsumsi listrik negara mengalami kenaikan hingga penghujung tahun ini. PT PLN (Persero) mencatat bahwa terjadi lonjakan pasokan listrik pelanggan subsidi dan nonsubsidi.

Menurut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, tercatat kenaikan sebanyak 446.757 pelanggan non subsidi hingga bulan September 2021. Adapun dasar penetapan pelanggan subsidi dan non subsidi merujuk pada Peraturan Menteri ESDM No.28 Tahun 2016 Tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PLN.

Di dalam peraturan itu terdapat 38 golongan tarif, 25 golongan tarif diantaranya merupakan tarif bersubsidi dengan jumlah pelanggan 37,97 juta atau 46,75 persen dari total pelanggan yang ada. Di sisi lain, 13 golongan tarif lainnya merupakan golongan non subsidi yang dikompensasi dengan jumlah pelanggan 43,26 juta atau sebesar 53,25 persen dari total pelanggan.

“Adapun Pelanggan Rumah Tangga Non-subsidi periode September 2021 naik 514.432 pelanggan dibandingkan dengan 2020,” ujar Saril seperti dikutip dalam keterangan resminya, pada Minggu (31/10).

Tidak hanya pertumbuhan pelanggan, PLN mencatat adanya peningkatan konsumsi energi listrik juga terjadi di segmen pelanggan nonsubsidi sebesar 4,90 persen sepanjang Januari – September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau meningkat menjadi 140.939 GWh.

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi didominasi industri tekstil sebesar 15 persen, diikuti besi dan baja sebesar 10 persen, semen dan kimia sebesar 8 persen, makanan dan minuman serta plastik sebesar 7 persen, otomotif sebesar 6 persen, kertas sebesar 5 persen, pengolahan sebesar 4 persen, perkebunan, perkayuan dan pertambangan sebesar 3 persen, serta logam dan sepatu sebesar 2 persen.

“Untuk sektor bisnis hingga kuartal III/2021 ini memang belum terlalu tumbuh signifikan yaitu sebesar 1,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu,” katanya.

Adapun sektor bisnis yang mengalami pertumbuhan adalah kondominium dan hotel bintang tiga. “kami berharap ke depan konsumsi listrik dari pedagang eceran dan kantor usaha yang mengalami pertumbuhan negatif dapat segera pulih dengan mulai menurunnya kasus paparan Covid-19,” pungkasnya.(NUB)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

BACA JUGA