Empat sub BUMN Pertamina (Persero) sepakat untuk menandatangani Head of Agreement (HoA) serta nota kesepakatan bersama pemanfaatan kilang gas alam cair (LNG) Badak. Keempat anak usaha Pertamina tersebut diantaranya PT Badak NGL, PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Pertamina Patra Niaga (PPN) serta PT Pertamina Power Indonesia (PPI).
Kesepakatan kerja sama ditandatangani oleh Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto, Direktur Utama PPN Alfian Nasution, Direktur Utama PPI Dannif Danusaputro, serta President Director & CEO PT Badak NGL Gema Iriandus Pahalawan.
Garis utama kesepakatan tersebut meliputi tiga hal penting, diantaranya pemanfaatan fasilitas kilang LNG yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur itu untuk LNG hub antara Badak NGL dan PGN (dalam HoA), serta pemanfaatan untuk LPG hub antara Badak NGL dan PPN (dalam HoA). Selain itu juga pemanfaatan dan ekspansi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kawasan Badak antara perusahaan dan PPI.
Menurut Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono, mengungkapkan infrustruktur kilang LNG Badak berpotensi sebagai sarana pendukung bisnis gas di Indonesia. Salah satunya yaitu tangki-tangki penyimpanan LNG dan LPG yang dapat digunakan sebagai sarana penyimpanan dan penyaluran LNG dan LPG yang dimiliki oleh PGN dan PPN.
Mulyono menuturkan bahwa PLTS yang dikembangkan bersama di area kilang LNG Badak dapat dikembangkan serta ditingkatkan kapasitasnya dalam mendukung program Green Energy Pertamina.
“Saya sudah lihat langsung, fasilitas LNG Badak ini bagus sekali. Dermaganya sangat terawat sekali. Tangki LPG nya berkapasitas 200 ribu (m3), ini akan mejadi yang terbesar yang kami miliki, dan akan berpotensi mengurangi 3 atau 4 kapal LPG floating storage. Ini luar biasa,” ungkap Mulyono, di Jakarta, Rabu (20/10).
Pada kesempatan yang sama, President Director & CEO PT Badak NGL, Gema Iriandus Pahalawan, menuturkan, Badak NGL saat ini dihadapkan pada tantangan untuk melakukan transformasi bisnis perusahaan. Menurutnya, dengan kerja sama ini diharapkan menjadi pembuka jalan bagi perusahaan untuk terus berkembang dan tetap memberikan kontribusi bagi Pertamina Group maupun bagi negara. Ia menjelaskan posisi kilang LNG Badak strategis, mengingat lokasi Bontang saat ini berjarak sekitar 200 kilometer dari calon Ibu Kota Negara.
“Ini akan menjadi kesempatan buat kami bekerja sama dengan berbagai pihak, yang merupakan potensi besar sekali dalam pemanfaatan hub LPG, hub LNG maupun regasifikasi LNG. Harapan kami, ini merupakan awal yang baik, kerjasama yang baik dan kebersamaan di Grup Pertamina,” kata Gema.(NUB)