Jakarta – Perusahaan pelat merah pengelola jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan penurunan signifikan atas laba bersih sepanjang semester I-2020. Emiten dengan kode JSMR ini hanya mampu membukukan laba Rp105,73 miliar, anjlok alias turun drastis mencapai 90% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai laba bersih Rp1,06 triliun.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan Juni 2020, penurunan tajam laba bersih ini terjadi di tengah pendapatan perusahaan khususnya pendapatan jalan tol yang turun 18% menjadi Rp3,91 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp4,74 triliun.
Hanya saja memang pendapatan non tol naik menjadi Rp433,29 miliar dari sebelumnya Rp416 miliar. Sedangkan pendapatan bisnis konstruksi juga melorot 72% menjadi Rp2,43 triliun dari sebelumnya Rp8,68 triliun. Dengan demikian, total pendapatan perusahaan menjadi Rp6,77 triliun dari sebelumnya Rp 13,83 triliun atau turun 51%.
Sekretaris Perusahaan JSMR, Agus Setiawan mengatakan dampak Covid-19 memang ada, terutama pembatasan operasional. “Terganggu Covid-19, berdampak pada pembatasan operasional saja, antara 1-3 bulan,” sebutnya dalam keterbukaan informasi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/7/2020).
“Operasional di jalan tol tetap berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan prosedur operasional yang ketat. Sementara itu untuk sebagian karyawan back office diberlakukan work from home terutama untuk karyawan yang berusia di atas 45 tahun, ibu hamil dan menyusui,” tambah dia.
Perseroan memperkirakan dampak terhadap kinerja dengan adanya Covid yakni estimasi penurunan laba bersih sekitar 25% tahun ini. “Kami melakukan evaluasi dan prioritas program kerja di seluruh kelompok usaha Jasa Marga, mengontrol beban (Opex) dan belanja modal (capex), mengambil kebijakan untuk pergeseran jadwal operasional, dam menjaga komunikasi dengan bank dan lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan stand by facility,” jelasnya.
Berdasarkan data laporan keuangan, aset perusahaan per Juni 2020 mencapai Rp102,69 triliun, naik dari Desember 2019 yakni Rp 99,68 triliun. (Feb)