Jakarta – Hingga H-7 dan H+7 perayaan lebaran PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pasokan listrik bakal aman. Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan secara umum, pasokan daya listrik di seluruh Indonesia dalam kondisi aman. Khusus untuk sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu pasok mencapai 30.228 Megawatt (MW).
“Dengan beban puncak sebesar 16.612 MW dengan cadangan operasi sebesar 13.616 MW,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (22/5/2020).
Dia menjelaskan sebanyak 31.000 personel disiagakan untuk menjaga sistem kelistrikan di seluruh Indonesia guna memastikan kondisi listrik andal. Hanya saja, Made memperkirakan beban puncak kelistrikan pada libur Hari Raya Idulfitri 1441 H ini tidak akan mengalami perubahan signifikan.
“Hal ini disebabkan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan di sejumlah daerah dan pelarangan mudik oleh pemerintah,” katanya.
Untuk menjaga keandalan sistem, PLN juga telah menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Hari Raya Idul fitri, mulai dari 17 Mei 2020 hingga 31 Mei 2020.
Selama masa siaga di tengah pandemi Covid-19, disiapkan 2.327 posko yang tersebar di unit-unit PLN seperti pembangkit, transmisi, pengatur beban, transmisi, distribusi, pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room), call center 123, command center, dan posko pelayanan teknik.
Petugas PLN tetap akan bersiaga di unit kerjanya masing-masing untuk menjaga pasokan listrik tetap andal. Hal tersebut juga telah di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 di mana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi.
“Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi,” ucap Made.
Pada masa siaga ini PLN juga tetap mematuhi protokol Covid-19 dengan memastikan seluruh petugas menggunakan alat pelindung diri (APD), masker, dan melengkapi petugas dengan hand sanitizer.
Untuk memastikan kesehatan petugas, PLN memberikan asupan vitamin dan menyediakan ruang pemeriksaan kesehatan khusus beserta tenaga medis dan peralatan pendukung untuk memonitor kondisi kesehatan pegawai yang harus bekerja menjaga pasokan listrik.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad, menyampaikan, secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 44.273,21 mega watt (MW) dan beban puncak sebesar 26.649,98 MW.
“Sehingga terdapat kapasitas cadangan daya nasional sebesar 17.623,23 MW,” tuturnya. (Feb/Bcom)