Inventori.co.id – PT Aurum Digital Internusa (ADI) mencoba memberikan kemudahan transaksi jual beli emas fisik secara digital melalui aplikasi Maduit. Ini adalah sebuah bentuk inovasi dan strategi yang dilakukan ADI di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.
Meskipun diterpa masalah pandemi yang masih belum diketahui kapan bakal berakhir ini, ADI melalui Masduit berupaya untuk terus melayani kebutuhan masyarakat untuk melindungi nilai aset di tengah ancaman resesi ekonomi karena Covid-19. “Kami mengembangkan sebuah inovasi yang dipandang dapat memperkuat keunggulan kompetitif dalam transaksi jual beli emas,” kata CEO Masduit, Bony Faliandri Hudi saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
“Inovasi tersebut berupa aplikasi digital Masduit, satu-satunya aplikasi digital yang terintegrasi secara vertikal dengan produsen emas dan perhiasan. Melalui Masduit, kami membukakan peluang bagi masyarakat Indonesia untuk membeli, menjual, mengambil serta mentransfer emas fisik, mulai dari pecahan 0,1 gram,” jelasnya.
Seluruh kegiatan transaksi tersebut tidak perlu dilakukan dengan mengantre di toko, yang ini rentan tertular Covid-19, namun cukup dilakukan melalui ponsel di rumah. Integrasi vertikal yang dimiliki Masduit memungkinkan pelanggan untuk melakukan kustomisasi kemasan pada emas yang dibeli dan memudahkan pelanggan untuk mengambil emas tersebut di jaringan toko atau diantar ke lokasi yang ditunjuk secara aman.
“Strategi ini dilakukan dengan penekanan pada produk emas (logam mulia) sebagai sebuah instrumen yang berfungsi sebagai lindung nilai bagi masyarakat di saat keadaan ekonomi tidak kondusif, contohnya di masa pandemi ini,” kata Bony.
Menurutnya, sebuah strategi usaha tidak lagi menekankan pada fungsi emas sebagai instrumen investasi jangka panjang yang sebelumnya marak diperkenalkan ke masyarakat, namun sebagai sebuah solusi proteksi aset sebagai nilai tambah bagi para pemilik aset. “Strategi ini juga bagian dari upaya menaikkan konsumsi emas per kapita di Indonesia yang saat ini baru mencapai 0,2 gram,” ujar Bony.
Idealnya, konsumsi emas kapita sebaiknya berada pada kisaran 2-10 persen dari total pendapatan per tahun. Secara keseluruhan, ADI memandang bahwa masyarakat Indonesia masih belum memiliki kesadaran melindungi kekayaannya dengan investasi emas.
“Di tengah perkembangan ekonomi yang berlangsung, ada risiko penurunan daya beli riil karena dampak inflasi. Oleh karenanya, kami mendorong masyarakat untuk menabung emas, menambah investasinya dan di saat yang sama, melakukan perlindungan nilai terhadap kekayaannya dengan pecahan yang lebih terjangkau dan akses yang lebih mudah,” papar Bony.
ADI pun menawarkan tiga hal dalam one package solution, di mana kemudahan, kenyamanan dan keamanan bertransaksi ditawarkan dalam satu kesatuan, yakni lewat Masduit. Dan sejak September 2019, aplikasi Masduit sudah bisa diunduh secara gratis di Google Play Store. Segala informasi tentang Masduit juga bisa ditemui di akun Instagram @masduit.id, atau dengan menghubungi Whatsapp for Business Masduit 081947999990.
Pada kesempatan yang sama, Bony mengatakan bahwa Masduit tidak ketinggalan untuk melakukan aksi kepedulian sosial dengan menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada rumah sakit dan individu yang membutuhkan di wilayah DKI Jakarta sejak 19 Maret hingga 8 April 2020. “Hal ini merupakan bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kami kepada dokter dan perawat sebagai garda depan dalam pencegahan penularan Covid-19 di Indonesia,” pungkas Bony.