Aceh – Demi menggeliatkan investasi hulu energi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan kerja sama dengan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA). Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang kerja sama dukungan kegiatan usaha hulu migas ini dilakukan Senin (10/2/2020).
Kerja sama ini bakal menghadirkan upaya saling mendukung dalam meningkatkan investasi hulu migas dengan sinergi kedua lembaga sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang masing-masing.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan, sejumlah yang harus dilakukan untuk menciptakan iklim investasi yang baik secara nasional. Menurutnya, investasi di Indonesia akan dihitung secara keseluruhan. Sementara itu, sektor hulu migas memiliki karakteristik risiko dan modal yang tinggi sehingga dukungan investasi sangat diperlukan.
“Melalui kerja sama-kerja sama yang dijalin diharapkan terjadi pertukaran data dan informasi yang semakin baik dan mampu meningkatkan kinerja hulu migas secara nasional,” sebutnya.
Dia menambahkan, sinergi pemanfaatan Integrated Operation Center yang dimiliki SKK Migas diharapkan bisa membantu pengembangan hulu migas di Aceh guna meningkatkan kontribusinya pada capaian hulu migas secara nasional.
Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal menyampaikan, pembangunan hulu migas di Aceh membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
“Dukungan diperlukan agar kapasitas SDM di BPMA menjadi semakin profesional sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang baik dan menarik investor lebih untuk mengelola potensi migas di Aceh,” ujarnya. (Ndri)