Jambi – Peserta Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V tahun 2018 di Provinsi Jambi diperkenalkan dengan sejarah budaya. Seluruh peserta secara bergantian mengunjungi beberapa tempat bersejarah, salah satunya Candi Muaro Jambi, Sabtu (27/10).
Para pramuka santri dalam kesempatan ini, bukan hanya mendapat tambahan pengetahuan, bahkan mereka juga bisa mengerti secara detail tentang sejarah candi hingga beberapa momen penting terkait dengan peradaban candi tersebut.
Kegiatan yang diberi tajuk wisata budaya dan sejarah ini menjadi salah satu materi yang wajib ada di PPSN. Wisata Budaya secara estafet dilakukan sejak Rabu (24/10) hingga hari keenam PPSN, Senin (29/10).
“Selain berwisata, para peserta juga dapat mengetahui apa saja yang ada di Provinsi Jambi, terutama tentang sejarah dan budayanya,” koemntar salah seorang Sangga Kerja Bidang Kegiatan pada PPSN, Sri Wahyuni, Sabtu.
“Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak hari ketiga, dan terus dilakukan hingga akhir PPSN. Tujuannya menambah wawasan para pramuka santri, terutama tentang sejarah budaya Jambi,” lanjut Sri Wahyuni.
Pemandu kegiatan, Nanda menambahkan, pada kesempatan ini para santri diberikan pengetahuan sejarah tentang keberadaan Candi Muaro Jambi. Para pramuka santri secara berkelompok mengunjungi beberapa candi utama dan museum candi. Di samping itu, dijelaskan juga sekilas tentang Kabupaten Muaro Jambi, yang merupakan daerah di mana candi tersebut berada.
Seorang pramuka santri asal Sulawesi Utara, Putri terkesan dengan kegiatan wisata budaya ke candi ini. Dengan polosnya dia mengungkapkan bahwa hal ini penting, karena dapat menambah wawasan tentang sejarah Indonesia pada khususnya.
Sebelumnya, Putri mengaku jika hanya mengetahui Candi Muaro Jambi dengan mendengar dari cerita dan melihat gambar saja. “Ya penting lah kak, kalau jadi tahu sejarah candi, ini tentu menambah wawasan kami sebagai pramuka santri. Selama ini hanya melihat gambar dan dengar saja,” kata dia dengan raut bahagia.
Selain kunjungan wisata ke Candi Muaro Jambi, para pramuka santri juga mengunjungi Masjid Agung Al-Falah Jambi yang dikenal dengan sebutan masjid seribu tiang, dan museum Gentala Arasy yang berisi informasi mengenai sejarah Jambi.