Papua, inventori – Satuan Tugas Penegakkan Hukum (Satgas Gakkum) gabungan TNI/Polri yang rutin melaksanakan patroli dalam rangka penegakkan hukum di wilayah Papua terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang selama ini melakukan perbuatan melanggar hukum di wilayah kedaulatan NKRI, khususnya wilayah pegunungan Papua.
Bermula dari patroli tersebut, sekitar pukul 06.45 WIT di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya Papua, Tim Patroli Satgas Gakkum TNI kekuatan 20 orang dipimpin oleh Lettu Inf Angga melihat bendera Bintang Kejora di atas ketinggian, Senin (1/10/2018).
Setelah didekati, tempat tersebut merupakan Markas Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata kelompok Goliat Tabuni (GT) dengan pasukannya yang diperkirakan berjumlah 50 orang bersenjata campuran.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi mengatakan, mengetahui KKSB ada disitu, selanjutnya pasukan TNI memberikan peringatan dan ultimatum agar mereka menyerah namun tidak diindahkan, justru melancarkan tembakan ke arah pasukan TNI sehingga terjadi kontak tembak yang tidak dapat dihindarkan.
“Karena pandangan terhalang oleh semak-semak, belum bisa dipastikan senjata mereka ada berapa pucuk jumlahnya, namun mereka melancarkan tembakan cukup gencar,” ujarnya.
Selanjutnya, alumni Akmil 1996 ini menjelaskan, pasukan TNI memberikan peringatan dan ultimatum agar KKSB tersebut menyerah namun tidak diindahkan. Justru mereka melancarkan tembakan ke arah pasukan TNI sehingga terjadi kontak tembak yang tidak dapat dihindarkan.
“Kontak tembak berlangsung sekitar 30 menit, KKSB pimpinan Goliat Tabuni akhirnya terdesak dan melarikan diri ke balik ketinggian masuk ke hutan lebat, Satuan TNI melaksanakan pengejaran dan berhasil menguasai Markas Goliat Tabuni. Saat dilaksanakan pembersihan, ditemukan 1 (satu) orang anggota KKSB tewas di tempat,” sambung Aidi.
Menurut Aidi, dalam penyerbuan tersebut, Pasukan TNI/Polri berhasil menyita beberapa barang bukti antara lain, 1 pucuk senjata laras panjang jenis Lee-Enfield ( LE ) buatan Ingris, 2 buah kamera digital, sejumlah dokumen TPN/OPM, 1 Pucuk Pistol Revolver, puluhan butir amunisi berbagai kaliber, 1 Senapan angin, 2 unit Alat komunikasi (handphone ), rangkaian amunisi Senapan Otomatis (SO), 2 unit Laptop dan bendera Bintang Kejora.
“Korban yang tewas sampai saat ini belum bisa diidentifikasi dan belum bisa dievakuasi. Medan sangat berat terdiri dari pegunungan dan jurang yang curam, sementara pemukiman penduduk terdekat dari TKP sekitar 1-2 kilometer melintasi jurang,” terang Aidi.
“Sampai saat ini kami mendapat laporan bahwa pasukan masih terus mendapatkan gangguan dari pihak KKSB. Anggota masih bertahan di bekas Markas GT,” sambungnya
Kapendam XVII/Cenderawasih juga mengungkapkan bahwa pihak TNI/Polri, senantiasa mengimbau kepada KKSB agar segera menyerahkan diri beserta senjatanya.
“Peluang tersebut selalu terbuka seluas-luasnya, bila mereka dengan kesadaran menyerahkan diri berikut senjatanya kami akan jamin keamanan dan keselamatannya. Kontak tembak adalah pilihan terakhir dan selalu kami hindari,” pungkasnya.
(Minggus/Dispenad)