Cimahi, inventori – Tim Dinas Penerangan Angkatan Darat memberikan sosialisasi media sosial kepada 258 Prajurit Satnonkowil TNI AD yang sedang mengikuti kegiatan Pembinaan Peningkatan Kemampuan Satnokowil Gelombang I di Pusat Pendidikan Teritorial Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusdikter Pusterad), Jumat (21/9/2018).
Bertempat di aula Pusdikter Pusterad-Cimahi diwakili oleh Mayor Inf Hendrix Fahlevi menyampaikan terimakasih kepada Danpusdikter atas kesempatan yang diberikan kepada Tim Dispenad untuk mensosialisasikan pengaruh Media Sosial di lingkungan TNI AD.
Sebelum paparan, Hendrix menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan upaya untuk menindaklanjuti perintah Kasad Jenderal TNI Mulyono kepada seluruh jajaran TNI AD, termasuk Dispenad sebagai Badan Pelaksana Pusat TNI AD yang memiliki tugas dan fungsi dibidang penerangan.
“TNI AD sangat berkepentingan untuk menyampaikan kepada seluruh personel TNI AD termasuk keluarganya, agar perluasan pengaruh Medsos tidak merusak tatanan organisiasi dan keluarga, termasuk untuk mendukung pemerintah dalam membangun iklim nasional yang harmonis dan damai” sambung Alumni Akmil 2001 ini.
Lebih lanjut Hendrix mengatakan, perkembangan informasi dan teknologi di era revolusi industri 4.0 saat ini yang begitu cepat telah merubah dunia tanpa batas (bordeless) dan menimbulkan paradoks kehidupan, tidak hanya pada masyarakat umum namun juga personel TNI AD dan keluarganya, tanpa terkecuali. “Oleh karenanya, di era informasi digital saat ini, setiap prajurit harus peka dan bijak dalam menggunakan media sosial” terangnya.
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi yang bergerak secara eksponensial harus dapat dijadikan sebagai katalis informasi yang memberikan nilai tambah bagi kemaslahatan publik. Namun dalam realitanya, media sosial justru telah memvibrasi informasi dan bahkan menjadikan tabir nilai-nilai kebenaran suatu fakta informasi.
Untuk itu, “kita jangan mudah percaya terhadap berbagai isu yang di bawa melalui Medsos”. Hal ini dikarenakan, dalam medsos kita tidak dapat mengetahui nilai kebenaran dari sumber dan fakta berita tersebut.Apalagi saat ini banyak sekali akun-akun robotik dan buzzer penyebar berita hoax” ujar Hendrix.
Hendrix menjelaskan bahwa fenomena Phubbing dan Sosial Climber yang tengah marak saat ini telah menyentuh bahkan menggeser norma-norma kehidupan prajurit dari berbagai jenjang kepangkatan.
“Ini telah menjadi ancaman nyata dan sangat berbahaya dalam membangun kekuatan pertahanan negara yang kokoh kuat. Pengaruh Medsos dapat menggerogoti nilai-nilai militansi dan kejuangan setiap prajurit yang merupakan pilar utama dari TNI AD” ujarnya.
Bahkan menurut Hendrix kelalaian dalam bermedsos yang demikian masif, tidak hanya membahayakan obyek-obyek strategis militer dan negara namun juga individu yang ada didalamnya.
“Teknologi informasi yang saling terhubung telah menjadikan Medsos sebagai Alutsista yang dampak penghancurannya lebih masif dari senjata sekalipun, karena sasarannya adalah Karakter yang merupakan center of gravity kita” tegas Hendrix.
Selain itu menurutnya, perluasan Medsos saat ini sulit dibendung dan sering dimanfaatkan dalam tindak kejahatan seperti penculikan, penipuan, penyebaran radikalisme, hasutan yang menimbulkan pertentangan dan mengancam persatuan kesatuan bangsa.
Dirinya mengharapkan, agar bijak dalam bermedia sosial harus diimplementasikan dalam kehidupan setiap prajurit “Pahami secara benar mana fakta dan opini, jangan latah sehingga terjebak dalam infomasi yang belum terkonfirmasi. Tumbuhkan budaya saring sebelum sharing, dan perbanyak literasi agar kita lebih mudah pahami berbagai fenomena yang terjadi,’’pesannya.
Mengakhirinya sosiasisasinya, Hendrix juga menekankan agar dalam rangka menghadapi perang Informasi, setiap prajurit harus lebih banyak membangun komunikasi yang lebih baik dan sehat dengan bawahan, rekan maupun atasan.
“Ingat keberhasilan dalam tugas pokok, bukan karena kehebatan seseorang namun karena sebagai teamwork yang didasarkan pada saling percaya dan keyakinan bersama untuk memberikan sesuatu yang terbaik, tulus dan ikhlas sebagaimana dicontohkan oleh Bapak Kasad” pungkasnya.
(Minggus)
(Dispenad)