Jakarta, inventori – Sebanyak 15 sumur bor dan pompa air tanah (PAT) dengan kapasitas 15 – 20 liter/detik yang tersebar di sembilan desa di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat berfungsi sebagai sumber air bersih para pengungsi korban gempa bumi di Pulau Lombok. Sumur bor dan PAT tersebut pada kondisi normal merupakan sumber air baku warga dan ternak, khususnya saat musim kemarau.
Dalam masa tanggap darurat saat ini, melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 – Ditjen Sumber Daya Air, sumur dan PAT digunakan sebagai sumber air bersih bagi penduduk di Lombok Timur, seperti di Desa Belanting dan Darakunci. Di Lombok Utara digunakan bagi warga terdampak di Desa Pemenang, Sokong, Semboro, Gagelang, Rempek, Mumbul Sari, Akar-akar, Sukadana, Kantor Bupati Lombok Utara dan Rumah Sakit Tanjung.
Distribusi air bersih bagi desa-desa lainnya dilakukan petugas Kementerian PUPR dengan menggunakan mobil tangki air (MTA) maupun penyambungan ke jaringan pipa PDAM eksisting. Terdapat 13 MTA dengan sebaran wilayah operasi : 6 MTA melayani 4 Kecamatan di Lombok Utara yakni Bayan, Tanjung, Gangga dan Pemenang Barat dan 1 unit MTA melayani Kecamatan Sambelia. Sebanyak 6 unit MTA lainnya melayani Kecamatan Sembalun di Lombok Timur. Kendala dalam pendistribusian air yakni jumlah dan lokasi desa yang tersebar.
Pada 10 lokasi pengungsian kini sudah dilengkapi hidran umum (HU) dengan kapasitas 1.000 liter dan 2.000 liter sehingga air bisa disimpan untuk memenuhi kebutuhan harian para pengungsi dan relawan. Kementerian PUPR telah juga mengirimkan 16 unit HU berkapasitas masing-masing 2000 Liter, serta 30 unit HU berkapasitas masing-masing 1000 liter. Disamping itu juga telah terpasang 70 tenda hunian darurat dan 26 WC portable.
Mobilisasi alat berat telah dilakukan untuk membersihkan puing bangunan dan penanganan longsoran dengan 8 ekskavator, 2 doser, 8 dumptruck, 1 loader, 1 trailer dan 1 mobil crane.
Kondisi jalan nasional tidak ada yang terputus, namun terjadi longsoran pada beberapa titik. Untuk jembatan, tercatat 12 jembatan mengalami kerusakan yakni Kali Padet, Panggung, Lokok Koangan, Sapit II, Tampes, Baburung III, Embar-embar, Sokong A, Lempenge I, Luk I, Sidutan dan Segundi.
Pengiriman Bantuan Terus Berlanjut dan Konser Amal Elek Yo Band
Elek Yo Band yang merupakan grup musik gabungan para Menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan korban gempa bumi di Pulau Lombok. Penggalangan dana dilakukan melalui acara bertajuk “Konser Kemanusiaan untuk Lombok” yang berlangsung di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Kamis, (9/8/2018).
Personil Elek Yo Band yang terdiri dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Basuki Hadimuljono pada posisi drummer, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri sebagai lead gitaris dan vokalis, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai gitaris dan vokalis, Kepala Bekraf Triawan Munaf sebagai keyboardis, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani keduanya sebagai vokalis.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Basuki Hadimuljono mengatakan pagelaran konser kemanusiaan yang diisi oleh Elek Yo Band dan musisi Indonesia lainnya merupakan bentuk spontanitas yang didukung berbagai pihak sehingga bisa terlaksana bersama.
“Beberapa hari lalu, saya melakukan peninjauan ke Kabupaten Lombok Utara. Dari Kota Mataram sampai Kecamatan Tanjung terlihat banyak korban dan bangunan runtuh sehingga perlu dilakukan penanganan secara cepat,” kata Menteri Basuki.
Basuki menambahkan, Kementerian/Lembaga (K/L) seperti Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, TNI, BMKG, BNPB, serta Kepolisian telah bertugas di lapangan dalam tanggap darurat bencana. Dengan adanya acara ini, kita ingin berkoordinasi lebih intensif dalam penggalangan sumbangan masyarakat untuk membantu para korban.
Di akhir performancenya, Elek Yo Band memberikan sumbangannya melalui lelang gitar milik Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi senilai Rp 200 juta, kemudian dari sumbangan BUMN yang secara keseluruhan terkumpul dana Rp 2 miliar.
Bantuan bagi korban bencana gempa di Lombok juga dilakukan oleh Dharma Wanita Kementerian PUPR. Bantuan yang dibawa oleh satu mobil box berupa selimut, perlengkapan mandi, perlengkapan ibadah, pembalut, susu, makanan dan obat-obatan senilai Rp 19 juta dan uang tunai senilai Rp 125 juta.
Hari ini (Jumat, 10/8) penyerahan bantuan dilakukan oleh Ibu Kartika Basuki Hadimuljono sebagai Penasehat Dharma Wanita kepada Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Ghani Gazaly selaku Kordinator Tim Tanggap Bencana Kementerian PUPR di Lombok di Kantor Kementerian PUPR. Bantuan ini merupakan bantuan kedua, setelah sebelumnya dikirimkan bantuan berupa obat-obatan, selimut, handuk, dan makanan senilai Rp 14 juta yang telah dikirimkan pada tanggal 7 Agustus 2018 lalu.
(Minggus/Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR)
Facebook : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter : @kemenpu
Instagram : kemenpupr
Youtube : kemenpu
#PUPRsiapmelayani
#InfrastrukturUntukIndonesiaMaju
#PUPRSigapMembangunNegeri