Jawa Tengah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis bahwa sejumlah ruas tol yang fungsional atau belum sepenuhnya operasional, akan siap untuk menghadapi arus mudik pada Lebaran tahun 2018.
“Kami optimistis minimal tanggal 30 Mei bisa siap untuk dioperasionalkan secara fungsional,” kata Basuki Hadimuljono saat meninjau ruas tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/5/2018).
Antara bersama sejumlah media cetak dan elektronik berkesempatan mengikuti peninjauan tersebut.
Menurut pantauan di lapangan, untuk ruas tol Pejagan hingga Pemalang dapat dikatakan relatif mulus. Namun, pada ruas tol dari Pemalang hingga Batang masih ada sejumlah titik yang masih belum memakai “rigid pavement” atau beton tebal, begitu juga kondisinya dengan ruas tol dari Salatiga hingga Solo.
Menteri PUPR meyakini saat fungsional telah dibuka untuk arus mudik, sudah tidak ada lagi yang beralaskan tanah merah lunak, tetapi minimal sudah berupa LC atau beton tipis.
Basuki Hadimuljono mengungkapkan, mulai pekan pertama Juni berbagai jalur fungsional tersebut mulai dibersihkan, termasuk untuk persiaoan tempat peristirahatan dan pengamanan.
“Jadi ketika mudik, dari Semarang sampai Solo bisa tidak keluar tol,” ucapnya.
Ia menuturkan, meski berbagai ruas tol fungsional itu dijadwalkan bakal mulai operasional pada akhir 2018, tetapi karena bangsa ini ada hajatan besar berupa mudik maka pemerintah juga menyiapman sebaik mungkin agar berbagai ruas tol itu dapat digunakan meski hanya secara fungsional.
Menteri PUPR pada Sabtu ini meninjau kesiapan ruas tol antara Brebes timur hingga Semarang, serta ruas tol antara Salatiga dan Solo, yang direncanakan dilalui pemudik secara fungsional pada arus mudik Lebaran 2018.
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, ruas tol Jakarta-Surabaya adalah sepanjang 759 kilometer, yang kondisinya untuk persiapan jalur mudik 2018 adalah operasional 524 km dan fungsional 235 km.
Untuk ruas tol Jakarta-Surabaya yang fungsional (belum sepenuhnya operasional) adalah ruas tol Pemalang-Batang (39 km), Batang-Semarang (74 km), Semarang-Solo (32 km), Sragen-Ngawi (55 km), dan Wilangan-Kertosono (37 km).
Kementerian PUPR juga menekankan perlunya perhatian khusus di 60 kilometer pertama dari arah Jakarta karena adanya akumulasi kegiatan pembangunan infrastruktur LRT dan jalan layang tol Jakarta-Cikampek.
Selain itu, Menteri PUPR juga menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, BMKG, dan lembaga lainnya terkait dalam penanganan mudik lebaran 2018.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan kondisi mudik dan balik Lebaran 2018 akan lebih baik dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya, menyusul sudah selesainya sejumlah ruas jalan tol dan membaiknya jalan non-tol.
“Pemerintah terus berupaya menyelesaikan infrastruktur jalan untuk bisa digunakan mudik dan balik, sehingga layak dan aman digunakan pemudik,” kata Budi Karya Sumadi di Semarang, Rabu (16/5).