Lembang – Tanpa pengendalian udara yang baik, kedaulatan suatu negara akan terancam bahaya sebab infrastruktur dan garis komunikasi yang digunakan sebagai kampanye militer akan rawan terhadap serangan udara musuh.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat memberikan pembekalan kepada 100 Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara (Sesko AU), di Mako Sesko AU Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (03/11/2017).
“Pengendalian udara melalui kekuatan udara (Air Power) menjadi syarat keberhasilan operasi militer baik operasi ofensif maupun defensif yang dilakukan oleh suatu negara dalam menjaga keamanan negaranya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, Air power atau kekuatan udara suatu bangsa merupakan salah satu instrumen yang dapat didayagunakan sebagai modal dalam mewujudkan kepentingan nasional bagi suatu negara.
Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan berharap kemampuan TNI Angkatan Udara dalam suatu operasi militer berdiri sendiri maupun gabungan dapat memberikan efek kejut dan daya hancur yang tinggi dalam menentukan kemenangan.
“Untuk dapat mempunyai efek kejut dan daya hancur yang tinggi, maka kekuatan TNI Angkatan Udara harus dibina secara optimal dan profesional sehingga selalu siap serta mampu dalam menghadapi segala bentuk ancaman,” ungkapnya.
Berbicara tentang pembangunan kekuatan TNI, Kasum TNI menegaskan bahwa kebijakan pembangunan kekuatan TNI berpedoman pada Nawacita Presiden RI Ir. Joko Widodo yang disampaikan pada Rapim TNI tahun 2017.
“Pembangunan kekuatan TNI diutamakan yang mendukung program Nawacita Presiden, yaitu menghadirkan negara dalam memberikan rasa aman pada seluruh warga negara terutama di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar, serta membangun Indonesia dari pinggiran di tiap-tiap wilayah pengembangan strategis,” pungkas Kasum TNI. (ferry)