JAKARTA –Â Akibat diberlakukannya elektronifikasi atau Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada ruas tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyiapkan sejumlah solusi bagi karyawannya.
Dalam siaran persnya yang diterima INVENTORI, pada Kamis (02/11/2017), Juru Bicara Jasa Marga Dwimawan Heru menyatakan, bahwa Jasa Marga berkomitmen untuk tidak melakukan PHK akibat elektronifikasi tersebut.
“Bagi mereka yang yang tidak lagi bekerja sebagai Pengawas GTO/GSO di Gerbang Tol, Jasa Marga memberikan pilihan menarik dalam bentuk Program Alih Profesi (A-Life) kepada karyawan, yang sejalan dengan perkembangan usaha bisnis Jasa Marga yang dalam 3 tahun ke depan (2017-2019) memiliki target untuk mengoperasikan 600 Km jalan tol baru,” ujar Dwimawan Heru.
Dia menegaskan, karyawan diberikan kebebasan secara sukarela, untuk memilih bergabung atau tidak bergabung
dalam program A-Life ini.
Program Alih Profesi (A-Life) yang dapat dipilih karyawan, yaitu Pertama, Alih profesi menjadi karyawan di Kantor Cabang atau Kantor Pusat, dengan status tetap sebagai Karyawan PT Jasa Marga.
Kedua, Alih profesi menjadi karyawan di Anak Perusahaan Jasa Marga Group, yaitu Karyawan akan melepaskan status sebagai karyawan Jasa Marga dan memperoleh semua hak-haknya yang normatif disertai dengan berbagai insentif-insentif tambahan, dan tetap bekerja sebagai karyawan di Anak Perusahaan Jasa Marga Group. Paket kompensasi dapat diinvestasikan atau dijadikan modal usaha, dan karyawan akan tetap memiliki penghasilan tetap setiap bulannya dan pekerjaan sebagai
karyawan di Anak Perusahaan Jasa Marga Group.
Ketiga, Alih profesi sebagai wirausaha, yaitu Karyawan akan melepaskan status sebagai karyawan Jasa Marga dan memperoleh semua hak-haknya yang normatif disertai dengan berbagai
insentif-insentif tambahan, dan selanjutnya melakukan alih profesi menjadi wirausahawan. Paket kompensasi tersebut dapat dijadikan modal usaha, bahkan terbuka kemungkinan Jasa Marga
memberikan tempat usaha di Rest Area-Rest Area di jalan tol baru yang akan dioperasikan Jasa Marga.
“Program A-Life ini dirancang bersama antara pihak Manajemen Jasa Marga dan Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM). Semua sosialisasi program dilakukan bersama dan karyawan diberikan kebebasan memilih,” ungkap Dwimawan Heru.
Paket kompensasi yang diberikan Jasa Marga kepada karyawannya yang memilih untuk alih profesi baik bekerja di Anak Perusahaan Jasa Marga Group maupun menjadi wirausaha, besarannya jauh di atas ketentuan pesangon normatif.
“Sampai dengan hari ini, yang daftar alih profesi ke anak perusahaan sudah mencapai lebih dari 1.200 orang,” pungkasnya. (ferry)