INVENTORI.CO.ID – Gempa berkekuatan 5,4 skala richter (SR) mengguncang wilayah pesisir Lampung Barat (lambar) pagi tadi. Terjadi dua kali pada pukul 07.04 WIB dan 09.54 WIB. Sejumlah warga di OKU Selatan ikut merasakan.
Seperti dikutip dari laman viva online, salah seorang warga Krui, Pesisir Barat, Lambar, Iwan, mengatakan getaran gempa cukup terasa di rumahnya. “Dua kali tadi, yang pertama pagi sekitar pukul tujuh, terus ada gempa lagi sekitar jam sepuluh-an,” kata Iwan, Selasa (1/10/2015).
Ketika hal tersebut terjadi warga pun berhamburan ke luar rumah lantaran panik lantaran guncangan cukup deras terasa. “Pada lari keluar semua mas, karena lumayan kuat guncangannya,” terangnya.
Dari situs Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung sendiri disebutkan, pusat gempa berada di laut 142 km Barat Daya Lampung Barat, Provinsi Lampung. Pusat gempa berada pada koordinat -6,27 LS dan 103,58 BT. Gempa sangat dirasakan sekali di Krui dengan kekuatan II-III MMI dan di ibu kota Lampung Barat, Liwa, dengan kekuatan mencapai III-IV MMI dengan kedalamannya 10 km.
Detailnya, pada pukul 07:04:59 WIB dengan lokasi berada di 6,24 derajat lintang selatan (LS) , 103,56 derajat bujur timut (B_T atau 140 km barat daya Lampung Barat dan dengan kedalaman 23 km. Kemudian pukul 09:49:49 gempa berkekuatan 5,4 SR kembali terjadi dengan lokasi berada di 6,27 derajat LS, 103,58 derajat BT atau 142 km barat daya Lampung Barat) dengan kedalaman 10 km.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar Supandi mengungkapkan, getaran gempa dirasakan sangat kuat karena kondisi tanah di Liwa ini cukup labil yang terdiri dari tanah pasir sehingga saat terjadi gempa, getarannya dirasakan sangat kuat. ” Gempa susulannya walaupun kekuatanya sama, tapi getaran yang dirasakan berlangsung secara perlahan. Sampai sekarang belum ada laporan adanya korban jiwa,” terangnya.
Namun, gempa juga dirasakan di daerah tetangga, yakni Kabupaten OKU Selatan ikut merasakan. Getaran yang terasa diperkirakan berlangsung tidak lebih dari satu menit terasa menghendak warga di Muaradua. (Nap)